Your Ad Here

Saturday, March 28, 2009

Fc Story

“Bila kita mengorek sejarah persepakbolaan nasional, momen Olimpiade Melbourne pada tahun 1956 masih dianggap sebagai salah satu prestasi yang paling fenomenal. Namun tahukah anda bila Indonesia pun ternyata pernah ikut Piala Dunia ?”

Bila kita mengorek sejarah persepakbolaan nasional, momen Olimpiade Melbourne pada tahun 1956 masih dianggap sebagai salah satu prestasi paling fenomenal. Kala itu timnas Indonesia yang dilatih Toni Pogaknik asal Yugoslavia berhasil masuk Olimpiade dan mencatat hasil gemilang dengan menahan Uni Soviet 0-0 dalam pertandingan pertama. Namun sebagian besar pemain kemudian mengalami cedera dan kelelahan sehingga harus takluk dalam pertandingan playoff dengan skor 0-4.

Belakangan, di saat demam piala dunia kembali melanda tanah air, mimpi Indonesia untuk tampil di pentas dunia kembali mengemuka. “Kapan yaa…, Indonesia masuk Piala Dunia ?” Pertanyaan seperti itu kerap terdengar di saat pesta empat tahunan kembali digelar.

Berbicara tentang Piala Dunia, Indonesia sebenarnya pernah berpartisipasi dalam pentas sepakbola antar negara terbesar itu. Mengusung nama Dutch East Indies (Hindia Belanda), Indonesia bermain untuk pertamakalinya pada Piala Dunia Perancis, 1938.

Para pemain asli Indonesia maupun warga Tionghoa dan Belanda bergabung dalam tim Hindia Belanda itu. Mereka diantaranya ; Anwar Sutan, Achmad Nawir, Mo Heng, Hong Djien, Henk Zomers, dan G Van Den Burg. Nama-nama mereka mungkin saja masih kurang akrab di telinga kita dibanding skuad tim Olimpiade Melbourne 1956 seperti Djamiat Dalhar, Thio Him Tjiang, Kiat Sek, Ramang, atau LH Tanoto (Tan Liong Houw) yang hingga kini masih melegenda.

Kendati bisa disebut berbau keberuntungan, karena Hindia Belanda tampil di Piala Dunia atas dasar penunjukan FIFA sebagai dampak Jepang yang urung tampil di event tersebut, namun kehadiran Dutch East Indies tetap tercatat dalam sejarah sebagai negara Asia pertama yang tampil di Piala Dunia.

Namun sungguh sayang pada pertandingan perdananya tim Hindia Belanda sudah harus menghadapi tim favorit, Hungaria. Sedikitnya 9000 penonton yang memenuhi Stade Velodrome Municipal di kota Reims, Perancis, 5 Juni 1938, sore hari itu menyaksikan tim bagaimana tim Hindia Belanda dikandaskan 0 – 6 (0 – 4) oleh Hungaria.

Achmad Nawir dkk. harus mengakui bahwa mereka kalah kelas dari Hungaria yang diperkuat bintang-bintang pada zamannya, seperti Gyorgy Sarosi dan Gyula Zsengeller. Gawang Hindia Belanda yang dijaga Mo Heng harus bobol sebanyak enam kali tanpa balas oleh tendangan Gyorgy Sarosi, Gyula Zsengeller maupun Kohut Vilmos dan Geza Toldi. Sarosi dan Zsengeller bahkan kemudian masuk daftar 3 besar pencetak gol terbanyak di Piala Dunia 1938.

Tim Indonesia saat itu memang bukan yang terbaik. Pasalnya pemain sekelas Djawad, Jazid, Moestaam atau Maladi tak dilibatkan. Boleh jadi bila mereka tergabung dalam skuad Dutch East Indies bisa lain ceritanya. Organisasi PSSI yang masih belum rapi sebelum Indonesia merdeka kemungkinan menjadi penyebab Belanda melakukan sistem asal-asalan dalam hal perekrutan pemain.

Hingga 1945 memang tercatat masih ada dua badan yang mengendalikan sepakbola Indonesia yakni PSSI dan Nederland Indische Voetbaal Unie (NIVU). Baru pada tahun 1949, pemerintah Indonesia kemudian menetapkan nama PSSI (Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia).

Kendati demikian prestasi tim Hindia Belanda yang diasuh Johannes Van Mastenbroek itu tetap patut diberi acungan jempol, karena tim sekelas Swedia pun dibantai Hungaria di babak semifinal dengan skor telak 0 – 5. Dan Hungaria-lah yang kemudian tampil sebagai runner up di kejuaran tahun 1938 tersebut, setelah Hungaria menyerah 2 – 4 pada Italia di babak final.

Berikut ini data skuad tim Hindia Belanda (Dutch East Indies) pada Piala Dunia Perancis pada 1938 : Tan Mo Heng (GK), Anwar Sutan, Tan Hong Djien, Frans Hu Kon, Frans Meeng, Tjaak Pattiwael, Jack Samuels, Suvarte Soedarmadji, Achmad Nawir, Henk Zomers, Hans Taihuttu

Cadangan

J Harting (GK), Bing Mo Heng, G Van Den Burg, G Faulhaber, R Telwe, Tan Se Han, Dorst, Teilherber

Pelatih : Johannes Van Mastenbroek. (indra kh/ berbagai sumber*) Piala Dunia 1938




Monday, March 23, 2009

Kekuatan mental untuk pemain

“Juara bukan buatan gim. Juara dari sesuatu yang mereka punya dalam di dalam mereka – satu keinginan, satu impian, satu penampakan. Mereka harus mempunyai keterampilan, dan wasiat. Cuma wasiat harus lebih kuat dibandingkan keterampilan.”

Muhammad Ali

Di sepakbola, seperti di paling sport, perbedaan di taraf keterampilan dan kemampuan di antara pemain yang punya jangkau liga pilihan – menjadi ini sebagai satu amatir teratas, profesional setengah atau profesional adalah jauh kurang pengucapan dibandingkannya adalah antara pemain muda.
Pada mayoritas dari bakat kasus akan telah disoroti dan memelihara awal. Pelatihan keras dan tingkat tinggi berlalu sejumlah diantara tahun akan telah mengilhami ilmu pengetahuan tentang teknik dan keterampilan, satu pemahaman saksama dari siasat dan sempurna secara fisik kebugaran yang menetapkan mereka terkecuali akhir pekan bergairah pemain.
Sehingga apa ini yang beri beberapa tepi berlalu yang lain? Ini apa yang memaksudkan mereka dapat menggenggam saraf mereka pada satu shoot out hukuman, mencegah masuk sekali-kali pengacauan alunan dan benar pendakian sampai menyempurnakan tumpukan?
Kekuatan mental adalah sebagai bit bilang sepenting kekuatan phisik. Ini adalah apa akhirnya mendefinisikan pemenang dan pecundang.

Menangani desakan
desakan keras satu pemain merasa sendiri di bawah. Hasil desakan ini di kegagalan kehakiman yang memimpin kesalahan tanpa paksa.
Itu juga mengambil satu bea fisik, menjelma sendiri di kecepatan-angka hati peningkatan dan pengetatan otot.

Sesuai dengan Clinton Gahwiler, ahli jiwa sport dicirikan dan penasehat ke tim Olimpic Orang Afrika Selatan, kemampuan untuk gagang desakan adalah satu keterampilan yang dapat diubah dan ditingkatkan oleh pekerjaan di atasnya.
"Basic mental skills involve becoming aware of one's ideal internal state, and then developing techniques for creating, monitoring and maintaining this state during important performances," dia berkata.
Ilmu pengetahuan tentang teknik contoh untuk mempersiapkan pemain untuk keadaan tekanan tinggi:

  1. Memperlihatkan atau membayangkan pada waktu. Ambil pemain untuk membayangkan pengalaman dari buat angka satu hukuman untuk menang pada satu pancar pada satu final atau anjing laut kejuaraan
  2. Ketika mempraktekkan menirukan desakan sejauh mungkin. Ciptakan bising, ambil lawan untuk coba dan kacaukan pokok materi, dan letakkan dia batal secara lisan dan secara mental

Cocokan kegelisahan hari
Satu masa olahraga yang umum untuk satu pemain yang tampak secara total bertekad dan sepenuhnya tercurah pada hadap tantangan mereka adalah bahwa mereka adalah ‘ pada zona ’.
Beberapa percaya ahli jiwa sport itu satu taraf tertentu dengan gelisah sebelum satu permainan adalah satu hal baik. Pada kondisi lebar, channeled c

dengan benar ini adalah satu rangsang ke arah kinerja optimum. Bagaimanapun kalau ini menjadi kebimbangan dan kegelisahan, pemain mengosongkan zona dan tidak melaksanakan untuk potensial mereka.

Ilmu pengetahuan tentang teknik contoh untuk mengurangi dan kegelisahan penyaluran:

  1. Anjurkan satu rutin tetap hari cocok (hindari takhyul). Dengan bekal satu set pola di apa yang mereka makan, apa mereka meletakkan kantong kotak mereka, bagaimana mereka membadan dan bagaimana mereka mengambil psyched taiki (visualisasi, diri pernyataan, mendengarkan musik dsb....) pemain mendapat firasat dari mengontrol berlalu persiapan
  2. Pemusatan adalah satu ilmu pengetahuan tentang teknik fisik dipergunakan untuk fokuskan untuk perhatian, ciptakan satu perasaan ketenangan dan kegamangan destruktif alat cacah. Berdirilah dengan kaki sejalan dengan lebar bahu dan lengan tangan pada sisi. Bernafas sangat dan menghembuskan sangat perlahan. Di dalam menghirup memusatkan pada perasaan dari tegangan pada tubuh bagian atas meningkat sedikit, sementara pada pernafasan pada tenang, menenggelam perasaan

Berbuat salah
"This game is not mathematics. It is football and in football two plus two rarely equals four. Sometimes it's three. Often it's five" - Dutchman Leo Beenhakker, the coach of Trinidad & Tobago during the 2006 World Cup Finals.
‘Memenangi biar bagaimanapun pelatih membenci kesalahan, meyakini itu kalau mereka

atasi semua kesalahan pasukan akan jadilah lebih sukses. Bagaimanapun, ahli fisiologi sport hampir dengan suara bulat meyakini ini satu pendekatan salah jalan.
Berbuat salah adalah sering hasil dari pemain dipersiapkan untuk ambil resiko, untuk lakukan tidak biasa. Mencoba untuk memotong ini di luar dari satu permainannya pemain kreatifitas cekik, hasilkan satu pendekatan diatur, dan ambil ria di luar dari permainan.
Yang dianjurkan untuk mengambil resiko dan mengekspresikan diri mereka sendiri kepemilikan pengambilan dari keputusan mereka dan kemudian lebih mungkin untuk sepenuhnya menyerap konsekwensi dari kesalahan dan memahami kenapa mereka harus diletakkan benar.
Sepak bola riwayat membuktikan bahwanya adalah resiko pengambil mengambil yang memenangi permainan. Itu individu, kilas cahaya intuitif dengan cerlang tak lazim adalah waktu dan waktu lagi dibuktikan perbedaan di antara dua jika tidak datar pasukan dicocokan.

Hadapi dengan agresi
Agresi penanganan adalah satu gelendong tali ketat untuk pelatih sepakbola. Channeled sewajarnya dapat wasiat untuk memenangi yang beri pasukan anda tepi. Pada sisi lain, agresi tidak sesuai memimpin ke kekerasan, cedera yang tak perlu, sanksi resmi, dan rugi dari fokus. Saran

  1. Semangat bertanding, jangan menagih – desak ke dalam tantangan fisik hasilkan pada pertimbangan lemah dan menyediakan lawan dengan satu kesempatan untuk irama anda – bergerak cepat, menyerbu ruang tanpa melakukan ke jegalan, letakkan penekanan pada lawan anda untuk sampai pada solusi
  2. Ketika satu pemain adalah dihukum, minta mereka untuk mencerminkan pada apa dampak yang telah punyai tidak hanya pada korban kecuali pasukan anda sendiri. Apakah telah memimpin ke satu perubahan di siasat, apakah kita kurang mampu untuk menangi, dsb....
  3. Ada tersedia untuk memperbincangkan – Berlalu agresi adalah sering hasil dari desakan eksternal. Sementara desakan ini adalah tidak ada bisnis kita, perbuatan ini membersihkan yang anda senang untuk dengarkan

Ketakutan
Semua pemain sport sukses punya satu keinginan yang tidak bisa dipisahkan untuk suksesi. Bagaimanapun, ini dengan cepat dimineshed oleh satu kegagalan permainan. Hasil dapat sering menjadi satu perasaan dari diri segan dan keprihatinan tentang kemampuan. Benarkan sukses di sport sedang memahami pembatasannya sesuatu dan negatif pemutaran ke dalam positif

Saran

  1. Jadilah menyejukkan sekitar cedera – sepakbola adalah satu olahraga hubungi. Benturan dan calar adalah tak bisa diacuhkan cuma opsi dalam konteks satu bajik permainan mereka adalah sesuatu bangga dari, tidak dikirim ulang
  2. Menangi pertempuran – standar cocok dengan menjadi lebih baik dibandingkan lawan anda. Satu kali mencapai, anda dapat memfokuskan pada sisa dari pasukan

· Ajari pemain untuk merempuh dengan baik – lutut terkunci, mata kaki dsb....

· Jelas – kekerasan atau dengan bebas berusaha untuk lukai satu lawan tidak bisa diterima. Tunjuk yang terbesar alat permainan adalah yang punya satu hormat sehat untuk lawan mereka dan mempergunakan keterampilan mereka tidak fisik stength untuk mengambil tangan bagian atas




Pidato Ketua Umum PSSI Pada HUT PSSI 19 April 2008

Sepakbola modern memiliki peran penting dalam pembangunan sebuah masyarakat Bangsa. Fenomena sepakbola modern industrial terbukti mampu menelorkan daya saing dan prestasi tinggi (high level) di tingkat global.

Trend industri sepakbola dunia menuntut sepakbola Indonesia masuk ke dalam arus sepakbola modern yang kian mengglobal. Tidak ada pilihan lain bagi PSSI (Sepakbola Indonesia) kecuali menceburkan diri dalam panggung raksasa persepakbolaan dunia yang kian mengglobal dan kompetitif.

Bahkan pendirian PSSI pada 19 April 1930 didorong sebuah idealisme membebaskan Indonesia dari penjajah yang terformulasi dalam motto ‘sepakbola sebagai alat perjuangan bangsa’. Motto itu ternyata masih sangat relevan di era sepakbola modern dewasa ini. Sepakbola ‘sebagai alat perjuangan bangsa’ era penjajahan dimaknai secara lebih luas dalam era sepakbola modern.

Pertama, sepakbola berkualitas mengangkat harkat dan martabat serta kebanggaan Bangsa dan Negara. Kedua, sepakbola dapat membangkitkan dan mempertebal rasa kebersatuan (nasionalisme) masyarakat Bangsa yang mengatasi segala perbedaan suku, agama, ras, kasta, dan warna kulit.

Makna ketiga, sepakbola berpotensi besar menjadi industri raksasa dan ikut menggerakkan perekonomian daerah dan nasional. Klub-klub sepakbola dan kompetisi yang dikelola secara profesional merupakan tulang punggung bisnis sepakbola modern.

Keempat, sepakbola juga dapat membangun karakter, watak, dan budaya unggul (kultur) masyarakat Bangsa (character building) seperti kecerdasan strategis, team-work, sikap solider, egaliter, kerja keras, disiplin, tekad kuat, sportif, menjunjung tinggi hukum dan etika.

Menyadari arti strategis sepakbola sebagaimana digambarkan di atas, di sisi lain sepakbola nasional masih tercecer di tengah arus perkembangan sepakbola modern yang kian mengglobal terutama akibat terjerat dalam ‘sepakbola politik’ selama puluhan tahun, PSSI pun mencanangkan Visi Sepakbola Indonesia 2020, yaitu tekad membangun sepakbola Indonesia modern berdasarkan organisasi modern dan manajemen profesional yang berorientasi pada kualitas dan prestasi (quality dan achievement oriented) serta bisnis dan keuntungan (business and profit oriented).

5 Strategi

Untuk mencapai itu, PSSI melakukan beberapa strategi penting. Pertama, modernisasi organisasi yang diawali dengan mengganti Anggaran Dasar dan Rumah Tangga PSSI menjadi Pedoman Dasar PSSI sesuai standar FIFA. Terobosan lain berupa pembentukan 9 badan pelaksana program utama, yaitu BLI, BLA, BFN, BTN, BPSI, BWSI, BISNI, BITSI, dan BHLN.

Strategi kedua, penegakan hukum (law enforcement) dan etika, baik etika organisasi maupun etika profesi, yang mengacu pada Statuta FIFA, Pedoman Dasar PSSI, Peraturan Organisasi (PO). Sedangkan aspek etika mengacu kepada code of conduct FIFA, Panca Harapan PSSI, dan Peraturan Komisi Disiplin PSSI yang sudah disesuaikan dengan Peraturan Disiplin FIFA dan AFC.

Strategi ketiga, pengelolaan sepakbola dengan sistem dan manajemen profesional, khususnya di bidang sumber daya manusia, administrasi, kemitraan, dan keuangan. Selain itu, menempatkan tenaga-tenaga profesional di badan-badan dan komisi, serta pemanfaatan ilmu dan teknologi informasi.

Strategi keempat, membuat program-program strategis progresif yang masuk dalam 10 Program Emas seperti perhelatan Liga Super, reformasi struktur Liga Amatir, penciptaan bintang sepakbola dan Goes To Europe melalui program kompetisi yunior di Uruguay dan School of Excellent.

Strategi kelima, pembangunan infrastruktur, terutama meyakinkan pemerintah tentang pentingnya membangun infrastruktur sepakbola seperti memperbanyak lapangan sepakbola di kota-kota seluruh Indonesia. Lalu, memperbanyak stadion berstandar nasional dan internasional di kota-kota besar.

10 Program Emas

Strategi dan tahapan pencapaian di atas dijabarkan lagi dalam berbagai program strategis yang tertuang di dalam blueprint sepakbola Indonesia 2007-2020. Dari berbagai program strategis itu, ada 10 program penting yang saya sebut Program Emas.

Pertama, Liga Super Indonesia (LSI) sebagai lokomotif industri sepakbola Indonesia menuju panggung elit sepakbola Asia (Goes To Asia) 2011. Untuk mencapai itu, LSI yang akan diluncurkan pada 5 Juli 2008 menuntut peningkatan secara signifikan kompetensi semua elemen kompetisi profesional seperti manajemen liga, klub, panpel, kelompok suporter, pemain, pelatih, perangkat pertandingan (wasit, PP), khususnya kompetensi PSSI dan BLI sebagai regulator dan badan pengelola.

Kedua, Profesionalisme Klub, terutama pemenuhan kewajiban 5 aspek standar: berbadan hukum, sporting (pendidikan dan latihan-Youth Development), kualifikasi personil dan administrasi (manajemen profesional), infrastruktur (stadion), dan keuangan.

Ketiga, Goes To Europe yaitu penciptaan bintang sepakbola nasional melalui tiga program Youth Development: pendirian School of Excellent di Sawangan, pengiriman pemain-pemain berbakat ke Kompetisi yunior di Uruguay, dan kewajiban klub-klub profesional memiliki tim yunior U-18 dan U-21.

Keempat, reformasi Liga Amatir dengan kebijakan pembatasan usia. Kompetisi Divisi III diikuti pemain berusia U-21, sedangkan Kompetisi Divisi II diikuti pemain berusia U-23 serta peningkatan jumlah dan mutu kompetisi yunior seperti Medco Cup, Danone Cup, dan Suratin Cup. Selain itu, meski berbaju amatir, klub-klub amatir pun dituntut untuk berpikir dan bekerja profesional agar mampu surfive dalam era sepakbola modern yang penuh persaingan dan keterpurukan ekonomi nasional.

Kelima, penerapan Informasi Teknologi dan Ilmu Pengetahuan seperti Database Management System dan optimalisasi Webportal sebagai media informasi dan komunikasi dengan pelaku dan komunitas sepakbola secara cepat, interaktif, dan efektif.

Keenam, pembangunan infrastruktur industri sepakbola melalui program Kartu Profesional & Kartu Komunitas Sepakbola. Dengan program ini, PSSI ingin ’mengikat’ pasar sepakbola, yaitu pelaku dan pencinta sepakbola Indonesia yang sangat besar.

Ketujuh, Yayasan Sepakbola Indonesia (YSI) dan Asosiasi Profesi. YSI akan bergerak di bidang sosial seperti pendidikan dan pelatihan. PSSI juga mendorong terbentuknya Asosiasi Profesi seperti asosiasi pemain dan asosiasi pelatih.

Kedelapan, pembangunan Basecamp untuk Training Center Tim Nasional dan School of Excellent dengan fasilitas modern dan komplit di daerah Sawangan yang mulai dibangun pada akhir 2008.

Kesembilan, pembangunan Wisma PSSI dan modernisasi Kantor-Kantor Pengda & Pengcab PSSI dengan mengusahakan pencarian pendanaan bagi upaya modernisasi kantor berikut fasilitas kantor Pengda dan Pengcab PSSI.

Kesepuluh, Vision Indonesia sebagai implementasi Vision Asia dan ’juklak’ Blueprint Visi 2020 yang mencakup 11 elemen: organisasi, youth development, kompetisi, sepakbola wanita, pelatih, wasit, suporter, futsal, marketing dan media, medis.

78 tahun silam, tepatnya 19 April 1930, bapak-bapak pendiri PSSI menoreh sejarah besar: mendeklarasikan lahirnya institusi tertinggi sepakbola di Negeri ini. Saya sangat yakin, Ir. Soeratin dan para Founding Fathers PSSI lainnya tidak pernah berwacana tentang industri sepakbola. Mereka berbicara sepakbola sebagai politik.

Bahkan sepakbola politik mengental hingga era reformasi saat ini. Memang pemilihan ketua umum PSSI tidak lagi menunggu restu dari istana, tapi dipilih secara langsung dan demokratis. Pemerintah juga tidak lagi mengintervensi dinamika internal organisasi PSSI seperti dalam kasus penyempurnaan Pedoman Dasar PSSI berdasarkan road map FIFA dan AFC. Namun di level klub dan daerah, nuansa politik masih kental yang terefleksikan dalam pemilihan/penunjukan ketua atau manajer klub yang masih didominasi pejabat daerah serta pembiayaan operasional klub oleh Pemda (APBD).

Adalah kewajiban kita generasi masa kini untuk melestarikan bahkan mengembangkan nilai-nilai kesejarahan yang dipancang 78 tahun silam itu. Spirit itulah yang mengilhami sekaligus menggerakkan saya mencanangkan Visi Sepakbola Indonesia 2020. Sebuah tonggak yang mengubah arah perjalanan sejarah sepakbola Negeri ini. Dari sepakbola politik ke sepakbola industri modern. Klub profesional, misalnya, wajib menggali potensi komersialnya sehingga kelak tak lagi bergantung pada dana APBD.

Setelah 78 tahun para pembina sepakbola Negeri ini menempatkan sepakbola politik sebagai ’panglima’, dalam Visi 2020 sepakbola industri menjadi ’raja’. Sebuah refleksi kekinian yang kiranya meneguhkan kita dalam mewujutkan industri sepakbola yang maju pada era 2020-an. Dirgahayu PSSI, Selamat Hari Ulang Tahun ke-78.




POSISI SESUAI

Bagaimana caranya berada di dalam tempat yang benar pada waktu yang tepat

Juri pertandingan sepakbola akan mampu untuk hak penemuan memosisikan jumpai apapun setelan keadaan.

Apakah yang posisi terbaik?

Yang adalah lentur dan cerdas

Bagaimana kita mencapai posisi optimal?

Kesadaran taktis dan pengertian umum

Perbedaan di antara posisi dan kelincahan

Mobility = Mampu untuk mengambil di suatu tempat (kebugaran)

Positioning = Mengetahui dimana yang di suatu tempat adalah

Titik dari penekanan

Garis sudut-menyudut tegas adalah satu titik awal hanyalah




Team management


  • Tampilan artikel ini diisukan latih jauh dari sebenarnya mematuhi peraturan. Kebutuhan pemain dan tim untuk mengatur baik. Pemain ganggu perlu sepakat dengan pada satu cara tertentu, anda punya tanggungjawab ke arah oposisi, liga, juri pertandingan sepakbola dan induk. Sorot artikel ini beberapa masalah utama anda akan menghadapi di tim manajemen dan mereka menawarkan nasihat hebat pada bagaimana caranya kesepakatan dengan mereka.

Lima Jalan untuk Membuat pemain Bagian Dari Pasukan - Satu pasukan sepakbola sukses adalah sering satu tim. Di sini adalah satu pemandu untuk mengurangi terkadang mengganggu ketenangan sifat alami dari darah baru

Enam Atribut untuk Cari pada Kapten Anda (Bagian 1) - Peran dari kapten pasukan punya potensial keduanya yang paling hadapi tantangan dan paling bermanfaat diantara semua untuk seorang pemain. Satu definisi dari pekerjaan adalah untuk memastikan yang masing-masing pemain berada di dalam keadaan mental hak untuk memberikan semua yang mereka yang harus upaya pasukan.

Enam Atribut untuk Cari pada Kapten Anda (Bagian 2) - Di Bagian 1 kami menguraikan secara singkat bagaimana semua kapten adalah berbeda, bahwa mereka memerlukan secara mental komunikator kuat dan sempurna. Minggu ini kami melihat kepada yang lain tiga atribut.

Bagaimana caranya menyetel sepak bola obyektif - Setel gol untuk menolong pemain anda keuntungan perlu keterampilan untuk menyukseskan adalah salah satu pekerjaan utama anda sebagai satu pelatih.

· Pelatihan Sepakbola belia Pekerjaan Itu - Barangkali paling penting kunci ke pelatihan sukses sepakbola belia sedang membuat melatih sesi ceria untuk semua orang meliputi anda.

  • Bagaimana caranya Mengatur Sepak Bola Orang Tua (Bagian 1) - Orang tua adalah, seyogyanya, diperlukan. Terkadang mereka dapat bahkan menjadi berguna! Anda dapat, antara lain, ambil mereka untuk mengangkut anak-anak, ambil bola selama sesi praktek dan menyediakan dukungan keuangan.

Bagaimana caranya Mengatur Sepak Bola Orang Tua (Bagian 2) - Kalau orang tua sedang menindaki sebagai asisten anda di latihan, ini tidak tidak umum untuk mereka untuk mau berlanjut untuk berpartisipasi selama permainan. Ini adalah sesuatu anda yang mana perlu menonton dekat, untuk beberapa alasan-alasan.

Hadapi dengan aduan orang tua - Hampir tiap-tiap induk adakalanya menidakkan dengan keputusan anda sebagai satu pelatih (apakah atau tidak anda mendengar tentang ini). Biasanya, orang tua hanya meletakkan daya tarik dari anak pertama dan hal-hal penglihatan dari segi pandangannya anak.

PESTS – satu filsafat untuk pelatihan belia - Internasional teratas melatih perkataan menentukan filsafat anda dan masa pertunjukan dengan. Betapa tidak menerapkan ini untuk belia anda tim? Ini mungkin lebih mudah dibandingkan anda berpikir. Di sini adalah satu cara sederhana dari ingatan beberapa kunci penganjak piutang PESTS diperlukan.

Gangguan pemain sebabkan dan sembuhkan - Ini adalah jarang untuk bahkan profesional tim tidak untuk mempunyai paling tidak pemain sesuatu yang punya kecenderungan terganggu. Di sepakbola belia, bentuk ini untuk mengacaukan perilaku terutama akut. Di sini adalah beberapa nasihat.

  • Bagaimana caranya Pemain Baru Persidangan - Apakah anda sedang memasang satu pasukan baru, tiba pemain untuk memperkuat selama musim, atau jiran tetangga sebelah sedang menggoda anda untuk biar kecil Jonny menggabungkan pasukan anda, anda memerlukan agar dapat mengaji kemampuan permainan mereka. Dan di situ makin baik jalan untuk lakukan ini dibandingkan pelatihan cocok.


Susahnya Jadi Manajer Sepak Bola

KALAU Anda bisa memilih, mana lebih enak, menjadi Claudio Ranieri, manajer Chelsea, atau Alan Curbishley, manajer Charlton Athletic? Kedua klub sama-sama berada di Liga Utama Inggris, sama-sama terletak di London, hanya dipisahkan oleh Sungai Thames saja.

Pertama, Chelsea terletak di kawasan kaya, Kensington and Chelsea di utara sungai, sedangkan Charlton terletak di kawasan Plumstead, selatan sungai, kawasan biasa-biasa.

Anda pencinta sepak bola Inggris tentu sudah tahu kalau Chelsea sekarang dibeli oleh konglomerat muda Rusia, Roman Abramovic. Sejauh ini, Ranieri sudah menghabiskan lebih dari 100 juta poundsterling guna membeli pemain-pemain baru, termasuk yang paling baru, Scott Parker dari Charlton, awal Februari lalu.

Chelsea sekarang masih berada di peringkat ketiga, masih memiliki peluang menjadi juara liga. Tetapi ketika Chelsea melawan Charlton seminggu lalu, beberapa penonton Charlton bernyanyi, "kamu akan dipecat musim panas nanti".

Berulang kali lagu ini diarahkan ke Ranieri. Entah karena tidak tahan atas ejekan dan juga sifat Ranieri yang kocak, manajer asal Italia ini kemudian berteriak, "bukan musim panas, tetapi bulan Mei nanti".

Penonton tertawa dan keadaan menjadi cair. Ranieri dalam kolomnya di harian The Times hari Sabtu (14/2) mengakui hal tersebut sebagai lelucon saja. Namun sebenarnya masalahnya jauh lebih serius. Belakangan spekulasi bahwa Ranieri akan diganti terus bergema, tampaknya seiring dengan hasil buruk yang dicapai klub tersebut.

Tiap kali Chelsea kalah atau seri, posisi Ranieri disebut-sebut semakin goyang dengan Abramovic menginginkan agar manajer tim nasional Inggris, Sven Goran Eriksson, menggantikan Ranieri di musim panas nanti.

Sejauh ini Chelsea masih mengatakan Ranieri dikontrak sampai tahun 2007. Ranieri sendiri dalam kolom tersebut mengatakan uang tidak bisa membeli gelar.

Ranieri mencontohkan klub Inter Milan yang dalam beberapa masa pernah gonta-ganti sampai 109 pemain, namun mereka tidak bisa mengecap manisnya jadi juara Seri A Italia.

Ranieri juga menyebut rekor Eriksson di Italia yang hanya sekali menjadi juara selama 14 tahun berada di sana. Itu pun kemenangan Lazio baru dicapai di hari terakhir karena saingan utamanya, Juventus, kalah dari Peruggia dalam pertandingan di tengah hujan lebat.

Di awal musim, barangkali banyak manajer yang iri melihat "keberuntungan" Ranieri. Tetapi pers melihat sekarang peringkat ketiga saja tidaklah cukup. Karena dua saingan utama mereka, Arsenal dan Manchester United, masih bersaing pula di Piala Champions dan Piala FA.

Kalau Ranieri banyak mendapat tekanan, bagaimana dengan Alan Curbishley di Charlton. Dari sisi kepuasan dan jaminan kerja, Curbishley mungkin lebih beruntung. Dia sudah lebih dari 10 tahun di klub tersebut. Posisi Charlton yang sekarang berada di peringkat enam menjadi bonus.

Sebagai klub kecil, dan biasanya berada di peringkat belasan, posisi papan atas dan tidak harus berpikir mengenai degradasi, memberikan jaminan bagi Curbishley paling tidak akan setahun lagi berada di sana.

Bagi pendukung Charlton, posisi keenam adalah hebat. Bagi pendukung Chelsea, posisi ketiga adalah "kegagalan". Betapa tipisnya garis sebuah keberhasilan.

DI Southampton, di kawasan selatan Inggris, pembicaraan penting, entah itu di harian lokal maupun radio setempat, adalah siapa yang akan menggantikan Gordon Strachan menjadi manajer klub tersebut di awal musim depan.

Strachan sudah mundur Jumat lalu, tiga bulan lebih awal dari rencana semula. Sejak Strachan mengatakan dia tidak akan memperpanjang kontraknya lebih sebulan lalu, hasil pertandingan Southampton pun ikut memburuk.

Ketidakjelasan siapa yang akan menggantikan Strachan ini merusak konsentrasi pemain, pemilik klub Rupert Lowe, dan Strachan sepakat bahwa mantan bintang Manchester United ini sebaiknya mundur sekarang.

Ini pada gilirannya menimbulkan masalah baru karena Lowe disebut-sebut ingin mempekerjakan kembali Glenn Hoddle. Hoddle tiga tahun lalu meninggalkan Southampton guna menjadi manajer Tottenham Hotspurs.

Para pencinta The Saints, nama Southampton, masih belum melupakan peristiwa tersebut. Sebagian pendukung mengatakan tidak akan menerima kalau Hoddle kembali menangani klub tersebut.

Anda lihat mengurus sebuah tim sepak bola jauh lebih penting dari sebuah pekerjaan biasa. Manajer legendaris Liverpool, Bill Shankly, pernah mengatakan, "Sepak bola lebih penting dari sekadar masalah hidup dan mati, jauh lebih penting."

Jadi, pendukung Southampton lebih peduli siapa yang menjadi manajer klub mereka dibandingkan dengan siapa yang menjadi Perdana Menteri Inggris.

Berlarut-larutnya persoalan keuangan di Leeds United dan ancaman yang semakin nyata kemungkinan degradasi, menyebabkan banyak penduduk kota tersebut menjadi stres.

Kalau sampai Leeds United jatuh ke divisi satu, mereka merasa bahwa gengsi Leeds sebagai salah satu kota besar di Inggris akan jatuh pula. Klub sepak bola menjadi salah satu barometer keberhasilan sebuah kota.

"Lihat Manchester, mereka punya United dan City. Liverpool punya Liverpool dan Everton. Kita menjadi bahan tertawaan dunia kalau Leeds sampai degradasi," kata seorang pendukung klub tersebut dalam artikel di harian The Guardian mengenai dampak sebuah klub sepak bola terhadap perekonomian sebuah kota.

Mungkin hanya ada dua manajer saja yang sekarang ini posisinya tidak tergoyahkan, yaitu Sir Alex Ferguson di Manchester United dan Arsene Wenger di Arsenal. Itu pun karena dalam beberapa tahun terakhir posisi mereka selalu di puncak klasemen.

Yang lainnya, termasuk Ranieri, akan selalu waswas dengan masa depan jabatan mereka, tergantung bagaimana para pemain mereka berlaga di lapangan. Sepak bola di Inggris (atau di mana saja) kejam.

L Sastra Wijaya Kontributor Kompas dan Penyiar BBC di London




Friday, March 20, 2009

Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga

Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga

MUKADDIMAH

  1. Dinamika dan perkembangan yang berlangsung demikian pesat sekarang ini, langsung maupun tidak langsung telah membentuk dan mempengaruhi pelbagai lini kehidupan remaja/ pemuda Indonesia. kita dikejutkan oleh perkembangan yang semakin memprihatinkan. Berbagai kasus narkoba, tawuran antar pelajar/ mahasiswa/ pemuda. Akibatnya kekerasan dan aksi-aksi radikal kian marak terjadi di mana-mana.
  2. Perkembangan ini berdampak pada pertumbuhan dan dinamika pemuda sebagai generasi penerus peradaban bangsa Indonesia.
  3. Peran orang tua berkewajiban memberikan pandangan-pandangan positif dan moderat guna membendung tumbuh-berkembangnya arus negative dari narkoba dan tawuran..
  4. Tugas-tugas seperti ini hanya dapat dicapai dengan maksimal bila terorganisir dengan baik. Untuk itulah diperlukan sebuah wadah/pusat pendidikan dan pelatihan sepak bola yang diberi nama Diklat Sepak Bola “ FC FASTE “. Lahirnya FC FASTE sekaligus menunjukkan kepedulian dan keseriusan dalam mewujudkan pemuda yang cerdas, tangkas dan berkeadaban.
  5. Untuk membantu merealisasikan tugas-tugas tersebut, diperlukan acuan dan peraturan dalam bentuk Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART), sebagai berikut:

BAB I

NAMA , WAKTU, DAN TEMPAT KEDUDUKAN

Pasal 1

Nama

Pusat Pendidikan dan Pelatihan Sepak Bola ini bernama FOOTBALL CLUB FASTE, atau biasa disingkat FCF. Dengan Motto “ Bergerak untuk berfikir ”

Pasal 2

Waktu

FC FASTE ini didirikan di Jakarta pada tanggal 08 Agustus 2008 dan didirikan untuk kurun waktu yang tidak ditentukan.

Pasal 3

Tempat kedudukan

FC FASTE ini berkedudukan di Kabupaten Tangerang

BAB II

AZAS, LANDASAN, DAN SIFAT

Pasal 4

Azas dan landasan

FC FASTE berasaskan dan berlandaskan “Sportifitas, kekeluargaan, dan Demokrasi.”

Pasal 5

Sifat FC FASTE merupakan organisasi sosial-olahraga yang bersifat independen.

BAB III

VISI, MISI, TUJUAN, DAN FUNGSI

Pasal 6

Visi

Visi FC FASTE adalah Mempergunakan penyusunan program olahraga sebagai satu alat bersifat pendidikan untuk menciptakan kesadaran dalam Pendidikan, kesehatan, pembangunan sepakbola dan regenerasi dengan komunitas kurang mampu.

Pasal 7

Misi

Misi FC FASTE adalah Mendidik dan memotivasi orang-orang kurang mampu melalui pelatihan program olahraga sepakbola seperti klinik pelatihan akar rumput, latih pelatih melalui seminar sepakbola dan turnamen.

Pasal 8

Tujuan

Tujuan FC FASTE adalah:

  1. penyemaian dalam mengembangkan pemain-pemain belia berkelas.
  2. Sebagai sarana komunikasi dan menumbuhkan persaudaraan di antara umat Islam, baik di Indonesia maupun di Negara-negara ASEAN.
  3. Mewujudkan dan menstimulus lahirnya pemain-pemain sepak bola yang berwawasan kedepan, kreatif, progresif, inklusif, dan sportif.
  4. Terciptanya solidaritas, kebersamaan, kesatuan dan persatuan, saling membantu dan kerja sama antar sesama pemain sepak bola dan semua pihak yang menaruh kepedulian terhadap masalah Sepak Bola Indonesia khususnya sepak bola tangerang yang moderat dan terbuka, toleran serta inklusif.

Pasal 9

Fungsi

Fungsi FC FASTE adalah:

  1. Menyelenggarakan seminar dan workshop tentang masalah dan pemahaman sepak bola yang terbuka, dan benar, pola pemahaman yang sungguh-sungguh, komprehensif, dan tidak parsial (sepotong-potong).
  2. Menyelenggarakan bimbingan dan pelatihan untuk calon pemain sepak bola, pemain sepak bola khususnya yang akan ikut turnamen. Selain itu, juga melakukan kerjasama dengan organisasi sepak bola di Asean guna menciptakan tipologi sepak bola Asia Tenggara yang sportif.
  3. Membantu mengembangkan kebijakan pemerintah untuk mewujudkan sepak bola Indonesia yang lebih baik lagi.
  4. Menerbitkan buletin, jurnal dan buku, serta karya-karya lainnya yang berkaitan dengan sepak bola, serta publikasi lainnya yang sesuai dengan misi, visi, dan tujuan didirikannya FC FASTE.

BAB IV

KEGIATAN DAN KEKAYAAN

Pasal 10

Kegiatan

Untuk mewujudkan visi, misi, tujuan, dan fungsi diatas, FC FASTE. melaksanakan berbagai usaha yang halal dan sah dengan mengikutsertakan secara aktif organisasi sepak bola, antara lain:

  1. Mengadakan seminar, diskusi dan workshop di kalangan pelatih, pemain, manajer klub dan kalangan umum tentang sepak bola.
  2. Mengembangkan sistim informasi untuk memberikan layanan informasi tentang sepak bola.
  3. Mengembangkan konsep, model, dan modul program yang dikhususkan untuk sepak bola lokal, nasional, internasional.
    Membangun network kegiatan sepak bola baik di kabupaten Tangerang,Indonesia maupun di negara-negara di Asia Tenggara.

Pasal 11

Kekayaan

  1. Kekayaan FC FASTE terdiri atas:
    1. Modal pokok FC FASTE sebesar Rp 5.000.000.- (Lima juta rupiah).
    2. Dana-dana yang terhimpun dari sadaqah, wakaf dan sumbangan lain dari kalangan masyarakat.
    3. Penghasilan dari kegiatan usaha FC FASTE
    4. Bantuan dari lembaga dan/atau badan lain, baik dalam maupun luar negeri yang halal, sah, dan tidak mengikat.

  1. Segala kekayaan FC FASTE, baik berupa benda bergerak maupun tidak bergerak serta kekayaan tak berwujud lainnya, dikelola oleh dan menjadi tanggung jawab Pengurus.

BAB V

PENGORGANISASIAN

Pasal 11

Struktur organisasi

  1. Struktur organisasi terdiri atas
    1. Badan Pendiri.
    2. Dewan Pengawas.
    3. Dewan Pembina.
    4. Dewan Pengurus.

  1. Untuk membantu melaksanakan tugas sehari-hari, Dewan Pengurus FC FASTE dapat membentuk Pelaksana Harian.

Pasal 12

Badan Pendiri

  1. Badan Pendiri FC FASTE adalah pemegang kekuasaan tertinggi dalam lembaga FC FASTE
  2. Badan Pendiri yang pertama kali adalah mereka yang namanya tercantum dalam Akta Pendirian FC FASTE sebagai Badan Pendiri.
  3. Keanggotaan Badan Pendiri berakhir karena:
    1. Meninggal dunia.
    2. Mengundurkan diri atas permintaan sendiri.
    3. Ditaruh di bawah pengampunan.
    4. Berhalangan yang bersifat tetap.
    5. Diberhentikan atas usul sekurang-kurangnya 3 (tiga) orang anggota Badan Pendiri, karena melanggar ketentuan-ketentuan FC FASTE
  4. Apabila jumlah anggota Badan Pendiri berkurang, harus diangkat anggota Badan Pendiri Pengganti yang diusulkan oleh sekurang-kurangnya 2 (dua) anggota Badan Pendiri, sehingga jumlah anggota Badan Pendiri tetap sama dengan yang tercantum dalam Akta Pendirian FC FASTE

  1. Anggota Badan Pendiri Pengganti:
    1. Pengangkatan anggota Badan Pendiri Pengganti harus disetujui secara tertulis oleh Ketua Badan Pendiri dan sekurang-kurangnya setengah plus 1 dari jumlah anggota Badan Pendiri.
    2. Yang dapat diangkat menjadi anggota Badan Pendiri Pengganti adalah mereka yang pernah menjabat sebagai Pengurus aktif FC FASTE, termasuk dari kalangan dewan direktur FC FASTE, serta anggota masyarakat yang telah berjasa secara nasional.

  1. Para anggota Badan Pendiri memilih dari mereka untuk diangkat sebagai Ketua dan Wakil Ketua.

Pasal 13

Kewajiban dan Kekuasaan Badan Pendiri

  1. Membentuk dan men-sah-kan Dewan Pengurus dan Dewan Pengawas.
  2. Mengangkat dan memberhentikan anggota Dewan Pengurus dan Dewan Pengawas.
  3. Menetapkan kebijakan umum pengelolaan FC FASTE.
  4. Menetapkan dan men-sah-kan perubahan Anggaran Dasar FC FASTE.
  5. Mengesahkan Anggaran Rumah Tangga beserta perubahannya.
  6. Mengesahkan pembukuan/neraca dan perhitungan hasil operasional FC FASTE
  7. Dalam batas kewenangannya dapat menentukan dan mengkoordinasikan sumber daya nasional yang dapat digunakan untuk kepentingan FC FASTE

Pasal 14

Rapat Badan Pendiri

  1. Badan Pendiri mengadakan rapat sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam satu bulan atau sesuai dengan kebutuhan.
  2. Rapat di pimpin oleh Ketua atau Wakil Ketua dan apabila keduanya tidak dapat hadir, di tunjuk seorang dari anggota Badan Pendiri yang hadir untuk memimpin rapat.
  3. Rapat Badan Pendiri hanya sah apabila dihadiri oleh 2/3 (dua per-tiga) dari jumlah anggota Badan Pendiri. Keputusan diambil dengan cara musyawarah untuk mufakat. Dan apabila mufakat tidak tercapai, maka keputusan sah bila disetujui oleh 2/3 (dua per-tiga) dari jumlah anggota Badan Pendiri yang hadir dalam rapat.
  4. Anggota Badan Pendiri yang tidak hadir dapat memberi kuasa kepada anggota Badan Pendiri lainnya untuk bertindak dan mewakili atas nama dirinya dalam Rapat Badan Pendiri.
  5. Undangan rapat dilakukan dengan surat yang sudah harus diterima oleh anggota Badan Pendiri sekurang-kurangnya 7 (tujuh) hari sebelum dapat diadakan.
  6. Badan Pendiri adalah juga Dewan Pembina.

Pasal 15

Dewan Pembina

  1. Dewan Pembina terdiri dari anggota Badan Pendiri dan/atau mereka diluar Badan Pendiri yang dinilai mempunyai dedikasi tinggi untuk mencapai maksud dan tujuan Lembaga FC FASTE.
  2. Keanggotaan Dewan Pembina dari mereka yang bukan berasal dari anggota Badan Pendiri diputuskan oleh rapat anggota Dewan Pembina yang berasal dari Badan Pendiri.
  3. Dalam hal FC FASTE karena sebab apapun tidak lagi mempunyai Dewan Pembina, paling lambat dalm waktu 30 (tiga puluh) hari terhitung sejak tanggal kekosongan, anggota Dewan Pengurus dan anggota Dewan Pengawas wajib mengadakan rapat gabungan untuk mengangkat anggota Dewan Pembina.

Pasal 16

Dewan Pengurus

  1. FC FASTE dikelola oleh suatu Dewan Pengurus, yang diangkat oleh Badan Pendiri untuk kurun waktu 5 (lima) tahun, sekurang-kurangnya terdiri atas:
    1. Ketua Umum
    2. Ketua Harian
    3. Wakil Ketua Harian
    4. Sekretaris
    5. Bendahara
    6. Kelompok-kelompok kerja:
    • Pendidikan dan latihan
    • Publikasi.
    • Sosialisasi.

  1. Keanggotaan Dewan Pengurus berakhir, karena:
    1. Meninggal dunia.
    2. Mengundurkan diri atas permintaan sendiri.
    3. Ditaruh dibawah pengampunan
    4. Diberhentikan oleh Badan Pendiri atas usul Dewan Pengurus, karena melanggar ketentuan-ketentuan Lembaga FC FASTE.
  1. Dewan Pengurus melaksanakan rapat Pleno sekurang-kurangnya satu kali dalam sebulan dan/atau sesuai dengan kebutuhan dan keperluan, dipimpin oleh Ketua Umum atau Ketua Harian atau anggota Dewan Pengurus yang ditunjuk.

Pasal 17

Kewajiban dan kekuasaan Dewan Pengurus

  1. Menyusun dan menyiapkan program kerja FC FASTE sesuai dengan kebijaksanaan yang ditentukan oleh Badan Pendiri.
  2. Merumuskan dan menyiapkan ketentuan pelaksanaan program kerja
  3. Memimpin dan mengendalikan pelaksanaan program kerja organisasi.
  4. Memimpin dan mengkoordinasikan kegiatan kelompok-kelompok kerja.
  5. Ketua Umum berhak mewakili Lembaga FC FASTE dan apabila berhalangan maka Ketua Harian/wakilnya bersama-sama seorang Sekretaris dan/atau Bendahara berhak mewakili FC FASTE, baik di dalam maupun di luar pengadilan dan berhak untuk dan atas nama Lembaga FC FASTE melakukan segala perbuatan pemilikan, dengan ketentuan untuk melakukan hal-hal tersebut diperlukan persetujuan tertulis dari Ketua Badan Pendiri,
    1. Memperoleh dan melepaskan harta tetap, baik yang bergerak maupun tidak bergerak.
    2. Meminjam dan meminjamkan uang atas nama FC FASTE.
    3. Menggadaikan atau mengagunkan dengan cara lain kekayaan Lembaga FC FASTE.
    4. Mengikat FC FASTE sebagai penjamin.
      Menginvestasikan dana dalam bentuk penyertaan modal dan/atau pembelian surat berharga.
    5. Untuk mengambil uang FC FASTE yang disimpan pada Bank-bank atau tempat lain tidak diperlukan persetujuan Badan Pendiri.

  1. Menyelenggarakan koordinasi dan kerjasama, baik di dalam maupun di luar organisasi untuk kepentingan pelaksanaan tugasnya.
  2. Menyampaikan laporan pelaksanaan tugas kepada Badan Pendiri secara berkala.

Pasal 18

Dewan Pengawas

  1. Dewan Pengawas adalah Organ FC FASTE yang bertugas melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas Dewan Pengurus.
  2. Anggota Dewan pengawas diangkat dan diberhentikan oleh Badan Pendiri sesuai dengan ketentuan FC FASTE.
  3. Anggota Dewan Pengawas tidak boleh merangkap sebagai anggota Dewan Pembina atau Dewan Pengurus.

BAB VI

KEUANGAN

Pasal 19

  1. Keuangan FC FASTE dikelola oleh Dewan Pengurus dan disimpan dalam Kas Lembaga FC FASTE dan/atau Bank yang diatur dan dipertanggung jawabkan oleh Bendahara pada Rapat Dewan Pengurus.
  2. Keuangan dan kekayaan FC FASTE dibukukan sesuai dengan standar akuntasi keuangan Indonesia.
  3. Tahun keuangan FC FASTE dimulai pada tanggal 1 Januari sampai dengan 31 Desember tiap tahun (tahun kalender).
  4. Laporan keuangan yang disusun Bendahara dan disetujui Dewan Pengurus diserahkan kepada Badan Pendiri setelah diaudit oleh Akuntan Publik untuk disahkan.
  5. Laporan kegiatan dan keuangan harus disahkan oleh Rapat Badan Pendiri dan dengan pengesahan itu berarti pelunasan dan pembebasan tanggung jawab Dewan Pengurus terhadap segala kegiatan dan pengelolaan FC FASTE

BAB VII

ANGGARAN RUMAH TANGGA

Pasal 20

  1. Dewan Pengurus membuat dan menyusun Anggaran Rumah Tangga dan peraturan-peraturan lain yang tidak atau belum cukup diatur dalam Anggaran Dasar FC FASTE.
  2. Hal-hal yang belum atau belum cukup diatur dalam Anggaran Dasar FC FASTE, harus diatur dalam Anggaran Rumah Tangga dengan merujuk kepada Anggaran Dasar.
  3. Anggaran Rumah Tangga dan peraturan-peraturan lainnya tidak boleh bertentangan dengan Anggaran Dasar FC FASTE.

BAB VIII

PERUBAHAN ANGGARAN DASAR

Pasal 21

  1. Perubahan Anggaran Dasar hanya sah apabila disetujui oleh Rapat Badan Pendiri.
  2. Rapat Badan Pendiri untuk perubahan Anggaran Dasar hanya sah apabila dihadiri oleh ¾ (tiga per empat) dari jumlah anggota Badan Pendiri yang hadir dalam rapat.

BAB IX

PEMBUBARAN FC FASTE

Pasal 22

  1. FC FASTE ini hanya dapat dibubarkan atas kekuatan keputusan Rapat Badan Pendiri yang diadakan untuk maksud itu dan rapat dihadiri oleh sekurang-kurangnya ¾ (tiga per empat) dari jumlah anggota Badan Pendiri.
  2. Keputusan untuk pembubaran FC FASTE hanya sah apabila disetujui oleh ¾ (tiga per empat) dari anggota Badan Pendiri yang hadir dalam rapat.
  3. Jika rapat tidak dihadiri oleh sejumlah anggota yang dimaksud dalam ajat (1) Pasal ini , maka Ketua Rapat mengundang untuk mengadakan rapat kembali secepat-cepatnya dalam 1 (satu) minggu dan selambat-lambatnya 1 (satu) bulan setelah rapat itu. Apabila qorum tetap tidak tercapai maka rapat dapat diteruskan dan keputusan diambil dengan suara terbanyak tanpa mengindahkan forum rapat.
  4. Dengan tidak mengurangi ketentuan ayat (1) Pasal ini, keputusan pembubaran FC FASTE hanya dapat diambil jika FC FASTE ini ternyata tidak dapat berlangsung terus atau jika kekayaannya tidak ada lagi atau berkurang sedemikian banyaknya, sehingga menurut pertimbangan Dewan Pengurus tidak cukup lagi untuk mewujudkan visi, misi, tujuan, dan fungsi FC FASTE.
  5. Bilamana FC FASTE dibubarkan, maka likuidasinya dilakukan oleh Dewan Pengurus di bawah pengawasan Badan Pendiri dan sisa kekayaan FC FASTE setelah dikurangi dengan segala kewajibannya, diserahkan kepada FC FASTElain atau perkumpulan lain yang mempunyai visi, misi, tujuan, dan fungsi yang sama dengan FC FASTE.

BAB X

PENUTUP

Pasal 23

  1. Anggaran Dasar ini berlaku sejak ditetapkan dan hal-hal lainnya yang belum diatur akan ditentukan dalam Anggaran Rumah Tangga dan Peraturan FC FASTE
  2. Segala hal yang tidak atau tidak cukup diatur dalam Anggaran Dasar ini, atau tidak dalam anggaran lainnya diputuskan oleh Rapat Badan Pendiri.
  3. Menyimpang dari ketentuan yang ditentukan dalam pasal diatas mengenai pengangkatan anggota Dewan Pengurus pertama kalinya diangkat sebagai berikut:
  • Ketua Umum : Deddy Fastmadhi, M.D Ketua Harian
  • (Direktur Eksekutif) : Suldi Rahmat
  • Wkl Ket Harian(Deputi Dir. Eksekutif) : Jariatno
  • Sekretaris/Bendahara : Hari Pratiwi
  • Ketua Pelatih : Yakub
  • Staf Pelatih : Agus Susilo


Jakarta, 28 Oktober 2008